Selasa, 08 Oktober 2013

Golek Cantik Bima Laras (Beautiful Golek of Bima Laras)




Wayang Golek, merupakan kesenian tradisional yang identik dipentaskan di Jawa Barat. Sedangkan di Jawa Tengah Wayang Golek biasanya ditampilkan oleh Dalang di akhir pertunjukan, sebagai penutup pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk. Bapak Ki Hadi Sumarsono, adalah seorang Dalang otodidak yang memulai karirnya sejak usia 12 tahun. Sebagai Dalang cilik, ia ingin memiliki seperangkat Gamelan dan Wayang. Maka saat itu ia membuat Goleknya sendiri. Di Bima Laras, kami memiliki sepasang Wayang Golek buatan tangan yang berusia lebih dari 30 tahun, dengan kostum sederhana, dilengkapi selendang dan berambut panjang. Mungkin karena pembuatannya yang dijiwai dan karena keterbatasan materi kala itu, Golek ini bak memiliki aura dan karakternya sendiri. Dibeberapa desa, Golek ini begitu terkenal dan ditunggu kemunculannya di akhir pementasan Wayang. Kepiawaian sang Dalang membuat Golek cantik ini terlihat benar benar menari dengan luwesnya. Kemunculan Golek di akhir pagelaran semalam suntuk, merupakan asimilasi budaya antara Jawa Barat dan Jawa bagian tengah dan timur, menandakan penghargaan satu sama lain yang patut kita lestarikan.

 
Marionette Puppet ( Golek ), an identical traditional arts staged in West Java . Meanwhile in central Java Marionette Puppet is usually performed by Shadow Wayang Master at the end of the show, as the Wayang Kulit performances all night long. Ki Hadi Sumarsono, is a self-taught puppeteer who began his career since the age of 12 years. As a young puppeteer, he wants to have his own set of Gamelan and Wayang. So he started making his own puppets. In Bima Laras, we have a pair of homemade Marionette Puppet over the age of 30 years, with a simple costume, adored scarves and long hair. Perhaps because of making proccess with his soul and because of the limited material at that time, this Marionette has its own aura and character. In some villages, this Marionette is so famous and awaited her appearance at the end of the event. Fine a mastery of the puppeteer makes it look dancing really beautiful with versatility. Occurrences Marionette performances at the end of the night, is a cultural assimilation between West Java and the central and eastern Java, which indicating appreciation of culture for each other that we should preserve.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar